top of page

IHSG Dibuka Turun Terpengaruh Jenuh Beli Investor

IHSG dibuka melemah tipis 0,19 persen | PT Solid Gold Berjangka

Sementara, indeks kekuatan relatif atau RSI telah meninggalkan wilayah jenuh beli. ''Sementara itu, indeks diprediksi akan menguat di level 5.582 dan 5.562,'' ujarnya saat dihubungi, Kamis (30/3).

Meski pergerakan IHSG sukses menciptakan rekor baru tetapi, kata dia, IHSG harus siap -siap untuk skenario terburuk yang biasanya terjadi setelah IHSG menyentuh level tertinggi.

Selama sentimennya bagus, IHSG akan terus menguat. Namun, jika sentimen negatif terjadi, maka volume penjualan akan meningkat dan situasinya akan berbalik. ''Tetap perhatikan sentimen tersebut yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG,'' ucapnya.

Setelah kembali mencatatkan rekor pada Rabu (29/3) di level 5.592, IHSG dibuka melemah tipis 0,19 persen menjadi 5.582 pada Kamis (30/3). Dalam pembukaan pukul 09.00 WIB, enam sektor saham melemah yaitu sektor barang konsumsi 0,25 persen, keuangan 0,22 persen, perdagangan 0,37 persen,

industri dasar 0,02 persen, aneka industri 1,17 persen dan manufaktur 0,35 persen.

Sementara, empat sektor yang menguat adalah agrikultur 0,03 persen, properti 0,45 persen, infrastruktur 0,04 persen, pertambangan 0,63 persen. Analis Binaartha Reza Priyambada menyatakan, berdasarkan indikator harian, Moving Average Convergence Divergence (MACD) atau rata-rata pergerakan konvergensi/perbedaan, berada di jalur positif dan saham masih jenuh beli, dimana harga saham sudah mengalami kenaikan signifikan dan mencapai titik jenuh karena aktifitas pembelian yang cukup besar.

Usai Cetak Rekor, IHSG Diperkirakan Bergerak Variatif | PT Solid Gold Berjangka

Sektor saham konstruksi dan properti masih murah. Saham-sahamnya ada PTPP dan PT Ciputra Development Tbk untuk diakumulasi," ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, aliran dana investor asing juga masih akan masuk ke pasar saham Indonesia. Hal ini mengingat ekonomi Indonesia sudah membaik terutama anggaran belanja negara yang rasional dan konservatif pada 2017. "Selain itu, harga komoditas juga menguat, sehingga berpotensi mendorong tercapainya penerimaan negara," kata dia.

Ditambah, siklus kredit macet atau non performing loan (NPL) mencapai puncak pada kuartal IV 2016. Seiring penurunan NPL, Bima memperkirakan kredit tumbuh tinggi. Kemudian ada sentimen harapan kenaikan surat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional S&P.

Untuk rekomendasi saham, Lanjar memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Sedangkan William memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sektor saham konstruksi dan properti masih murah. Saham-sahamnya ada PTPP dan PT Ciputra Development Tbk untuk diakumulasi," ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, aliran dana investor asing juga masih akan masuk ke pasar saham Indonesia. Hal ini mengingat ekonomi Indonesia sudah membaik terutama anggaran belanja negara yang rasional dan konservatif pada 2017. "Selain itu, harga komoditas juga menguat, sehingga berpotensi mendorong tercapainya penerimaan negara," kata dia.

Ditambah, siklus kredit macet atau non performing loan (NPL) mencapai puncak pada kuartal IV 2016. Seiring penurunan NPL, Bima memperkirakan kredit tumbuh tinggi. Kemudian ada sentimen harapan kenaikan surat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional S&P.

Untuk rekomendasi saham, Lanjar memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Sedangkan William memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu didukung aliran dana investor asing masih terus masuk ke pasar modal Indonesia.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat masih dalam rentang konsolidasi dengan indikasi kenaikan cukup besar.

Level support IHSG bertahan sehingga dapat kembali dongkrak IHSG ke level tertinggi. Ini didukung aliran dana investor asing masih terus masuk ke pasar modal Indonesia. Tercatat dana investor asing masuk mencapai Rp 1,32 triliun dalam dua hari sejak 27 Maret 2017. Aliran dana investor asing ini, menurut William dapat mendorong IHSG kembali cetak rekor.

"IHSG berpotensi menguat di kisaran 5.517-5.615," ujar William, Kamis (30/3/2017).

IHSG Diprediksi Bergerak di Kisaran 5.517-5.615 | PT Solid Gold Berjangka

Dia menjelaskan, sehingga dapat kembali mendongkrak IHSG ke level yang lebih tinggi diiringi oleh capital inflow yang masih terus berlanjut.

"Sehingga dapat tercipta terus rekor rekor baru dalam beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi menguat," pungkasnya.

Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini yakni PGAS, ADHI, INDF, UNVR, BBNI, KLBF, WTON, MAIN, dan TLKM.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran level 5.517-5.615.

William mengatakan, IHSG terlihat masih akan terus bergerak dalam rentang konsolidasi dengan indikasi kenaikan yang cukup besar.

"Level support diperkirakan masih akan kuat untuk bertahan," ujarnya di Jakarta, Kamis (30/3/2017).


bottom of page