top of page

IHSG Dibuka Menguat di Level 5.552

(IHSG) dibuka menguat 0,21 persen | PT Solid Gold Berjangka

Meski begitu, ia menilai, kali ini tidak banyak berpengaruh pada peminatan lelang surat negara (SUN) pada Senin, (27/3). Pemerintah menyerap Rp 18,65 triliun jauh di atas penyerapan sebelumnya sebesar Rp 11,35 triliun.

Penyerapan tersebut, kata Reza, di atas dari target indikatif sebesar Rp 15 triliun, namun di bawah target maksimal Rp 22,5 triliun. Total penawaran dari investor yang masuk kini mencapai Rp 33,95 triliun di atas lelang SUN sebelumnya yang mencapai Rp 26,44 triliun.

Kali ini, ia menuturkan, kembali menguatnya laju rupiah masih kurang mampu mengangkat IHSG yang sejak awal perdagangan ada di zona merah. Sebelumnya pada perdagangan Senin, (27/3), IHSG melemah 0,47 persen atau 25,93 poin pada penutupan, sehingga berada di posisi 5.541,20.

Menurutnya, beberapa minggu setelah sentimen pertemuan The Fed berakhir, tergantikan oleh sentimen proposal pengajuan perubahan paket layanan kesehatan masyarakat Amerika Serikat (AS) dari pemerintah AS. "Munculnya risiko ketidakpastian ialah belum adanya keputusan untuk penggantian tersebut, terutama setelah pemerintahan AS gagal mendapatkan dukungan kongres," ujar Reza.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, hal itu setelah terkena aksi ambil untung pelaku pasar. Berkurangnya volume pembelian sejak akhir pekan lalu pun seiring dengan minimnya sentimen positif dan berimbas kepada pelemahan sejumlah bursa saham global, serta pembalikan dari melemahnya rupiah di akhir pekan lalu.

"Pelaku pasar pun akhirnya memanfaatkan kondisi tersebut untuk ambil unutng," ujarnya, Rabu, (29/3). Ia menambahkan, hari libur sehari atau hari kejepit kemarin, tidak memengaruhi IHSG, hanya kebetulan IHSG menghadapi kondisi tersebut.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,21 persen atau 11,58 poin di level 5.552,78 pada perdagangan hari ini, Rabu (29/3). Meski begitu, laju IHSG di awal pekan diprediksi cenderung berada di zona merah.

IHSG dibuka menguat 11,58 poin | PT Solid Gold Berjangka

Ia menambahkan, program amnesti pajak akan berakhir pada 31 Maret 2017, secara umum yang dinilai berhasil terutama dalam meningkatkan kesadaran pajak turut menjadi sentimen positif bagi pasar.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan aliran dana asing yang masih terus masuk ke pasar saham menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG kembali bergerak naik.

"Dana asing masih terus mengalir secara berkelanjutan, hal itu menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia masih cukup tinggi," katanya..

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 48,58 poin (0,20 persen) ke level 24.394,45, indeks Bursa Nikkei turun 5,52 poin (0,03 persen) ke level 19.197,35 dan Straits Times menguat 18,95 poin (0,60 persen) posisi 3.176,77.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta mengatakan pelaku pasar yang masih optimistis terhadap hasil kinerja emiten tahun buku 2016 menjadi salah satu penopang bagi IHSG.

"Pelaku pasar sedang mengantisipasi laporan laba perusahaan jelang akhir Maret. Pasar yang optimis menopang IHSG, di tengah sentimen dari eksternal terutama Amerika Serikat yang penuh dengan ketidakpastian," katanya.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, dibuka menguat sebesar 11,58 poin seiring dengan pelaku pasar yang optimistis terhadap hasil kinerja emiten tahun buku 2016.

IHSG naik 11,58 poin atau 0,21 persen menjadi 5.552,78 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 2,90 poin (0,32 persen) menjadi 922,65 poin.

First Asia Capital: IHSG Berpeluang "Rebound" | PT Solid Gold Berjangka

"Penguatan di Wall Street dipicu redahnya kekhawatiran pembahasan sejumlah kebijakan Trump yang tengah dimintakan persetujuan Kongres dan respon atas kuatnya tingkat kepercayaan konsumen," kata David.

Indeks kepercayaan konsumen Maret naik ke 125,6 di atas perkiraan 113,9. Seiring dengan itu, harga sejumlah komoditas energi dan logam juga rebound tadi malam. Harga minyak mentah menguat 1,34 persen di 48,37 dollar AS per barel. Harga nikel di London Metal Exchange naik 1,65 persen di 10.002,50 dollar AS per metrik ton.

Tekanan jual terutama melanda sejumlah saham emiten bank BUMN menyusul harganya yang sudah relatif tinggi.

Aksi beli selektif melanda sejumlah saham emiten tambang batubara, terutama mengantisipasi rencana pembagian dividen tunai tahun buku 2016. Sementara Wall Street tadi malam berhasil rebound setelah delapan hari perdagangan mengalami koreksi.

Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,73 persen, tutup di 20.701,50 dan 2.358,57. Indeks Nasdaq menguat 0,60 persen di 5.875,41.

"Koreksi IHSG turut terimbas sentimen negatif global dan kawasan menyusul meningkatnya ketidakpastian pembahasan di Kongres Amerika Serikat terkait kebijakan Gedung Putih yang tengah dimintakan persetujuan Kongres," kata David.

Nilai transaksi di pasar reguler hanya mencapai Rp 4,4 triliun, turun dibandingkan rata-rata harian pekan lalu yang mencapai Rp 5,61 triliun. Namun, pemodal asing masih mencatatkan pembelian bersih hingga Rp 396,65 miliar.

Adapun saham-saham yang bisa menjadi pilihan investor pada perdagangan hari ini diantaranya yaitu ASII, TLKM, UNVR, INDF, ICBP, CPIN, dan HMSP.

Perdagangan saham awal pekan kemarin, Senin, relatif kurang bergairah terutama karena pemodal mengurangi porsi transaksi menghadapi libur nasional Nyepi, Selasa (28/3/2017).

Alhasil aksi ambil untung mendominasi perdagangan saham. IHSG koreksi 25,932 poin (0,47 persen) ditutup di 5.541,202, dengan support harian bertahan di 5.530.

Kondusifnya pasar saham global dan menguatnya harga sejumlah harga komoditas energi dan logam diperkirakan akan berimbas positif pada perdagangan hari ini, Rabu (29/3/2017).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpeluang rebound setelah Senin (27/3/2017) kemarin terkoreksi.

"IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 5.530 hingga 5.580, cenderung menguat," tulis analis dari First Asia Capital David Sutyanto, risetnya Rabu.


bottom of page